ku tulis malam ini...bersama titisan hujanmenyentuh tiap inci daerah sepiku
tanah dari siang tadi tandus..kekeringan
pohon dari dinihari tadi tunduk...
sepi seakan meminta-minta meronta
hinggalah..kejauhan malam ini turunnya hujana
ku bersyukur kerna mampu mendengar,
merasa....dingin!
indahnya titisan hujan menyentuh atap rumahku.
siang tadi ku penuhi harianku dengan menyelesaikan tugasan yang memerangkap aku
aduh! terlalu banyak tugasku yang belum aku bereskan lagi
selesai melukis aku menulis, menaip
tiada masa untuk ku biarkan berlalu sepi
baju yang inginku pakai setelah sekembalinya aku ke kampusku nanti belumku habiskan jahitanya aku tertanya-tanya sendiri, cukupkah waktu sesingkat ini?
malam sepi hanya terdengar titisan hujan ini berirama sedih sekali
terasa...waktu sebigini bagai mencengkam jiwaku
seolah memintaku..
meingsafi perkara lalu
aku begitu terasa ketidakharmoninya hatiku tika ini
hujan belum berhenti
aku masih disisi teman istimewa pemberian suami tercinta menemaniku seadanya
aku menulis
seharian aku...meraba-raba mencari ketidaksempurnaan itu
namun belum menonjolkan diri
titis-titis hujan membuat aku sebak
aku menangis di hati
perit....
titisan hujan masih berirama sayu, pilu, sepi
aku....
tunduk ku menulis lagi,
aku terasa hebatnya rasa yang mencengkam
inginku khabarkan sesungguhnya aku ingin sekali menjauhi rasa ini bagaimana? hanya aku saja bisa menjawab..tapi soalannya..aku sendiri tidak mampu mendengarnya
aku biarkan bunyi irama yang tidak berkesudahan ini
biarkan esoknya....warna alam bertukar aku mahu...merasa
betapa aku gembira bila aku masih bisa...
menghidu udara..
siang
harapanku untuk sekali lagi memenuhi harianku, dengan lebih bererti...